Search Bar

Ancaman terhadap Integrasi Nasional



1. Ancaman di Bidang Ideologi

meskipun Indonesia telah menolak dengan tegas

paham komunis. Akan tetapi, apabila ancaman tersebut tidak segera di atasi,

bukan tidak mungkin komunisme akan kembali berkembang pesat di Indonesia.

Apakah ancaman terhadap Pancasila hanya dari komunisme? Tentu saja

tidak. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham

lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia

cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek

kebebasan individual. Sebenarnya, liberalisme yang disokong oleh Amerika

Serikat tidak hanya memengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua

negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata

mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa

manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini memengaruhi

pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi,

pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya

gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan sebagainya. Hal

tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian

bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam

negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara

dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau

blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang

sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan,

bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi

terhadap Indonesia. Untuk itu, diperlukan peran dari fungsi pertahanan nonmiliter

untuk menghadapinya.Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri

dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk

menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain yang digunakan adalah

menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul

dari dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh

pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan

tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.

Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan

militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat

risiko yang besar yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan

bangsa.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut

merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak

ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh

negara lainnya.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan

tanpa rintangan batas teritorial

negara. Globalisasi perekonomian

mengharuskan penghapusan

seluruh batasan dan hambatan

terhadap arus modal, barang, dan

jasa. Ketika globalisasi ekonomi

terjadi, batas-batas suatu negara

akan menjadi kabur dan keterkaitan

antara ekonomi nasional dengan

perekonomian internasional

akan semakin erat. Globalisasi

perekonomian di satu pihak

akan membuka peluang pasar

produk dari dalam negeri ke pasar

internasional secara kompetitif.

Sebaliknya, juga membuka

peluang masuknya produk-produk

global ke dalam pasar domestik.

Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi

kedaulatan ekonomi suatu negara.

Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman

kedaulatan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai

berikut. a. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring

dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batasbatas

negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang

lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barangbarang

dari luar negeri.b. Cepat atau lambat

perekonomian negara kita

akan dikuasai oleh pihak

asing, seiring dengan

semakin mudahnya

orang asing menanamkan

modalnya di Indonesia.

Pada akhirnya mereka dapat

mendikte atau menekan

pemerintah atau bangsa

kita. Dengan demikian,

bangsa kita akan dijajah

secara ekonomi oleh negara

investor.

c. Timbulnya kesenjangan

sosial yang tajam sebagai

akibat dari adanya

persaingan bebas.

Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi

yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa

memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang

senantiasa tertindas.

d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,

koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan

pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan

kemiskinan sulit dikendalikan.

e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila

hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam

jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam

jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya

pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan

semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat

diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi

menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka

panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil

dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk




4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman

dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu

kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi

titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan,

dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan

dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, di

antaranya sebagai berikut.

a. Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barangbarang

dari luar negeri.

b. Munculnya sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai

suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan

diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,

meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya, dan sebagainya.

c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri

serta memandang orang lain tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti

ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya

sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.

d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi

kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru

model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya

bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya

memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya.

e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian,

dan kesetiakawanan sosial.

f. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.



5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa

ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan

bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan

kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman

militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan

udara.

Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara,

keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentukbentuk

mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.

Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan

kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki

wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau

diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali,

yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.

Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah

tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara, dan daratan) Indonesia

oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas

dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.

Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.

Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan

dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Pemberontakan bersenjata

tidak jarang disokong juga oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun

tertutup.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah

merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara

dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia

pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh

gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,

serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanyamengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang

rawan terhadap aksi sabotase yang harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara

ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional

dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi

kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan

mencegah secara dini.

Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen

rahasia untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan

spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut

merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus

untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan

oleh pihak lawan.

Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam

keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta

menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror

bersenjata dapat menimpa siapa saja sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan

cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris

pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan

politik, lingkungan strategis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang

mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis

Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang terbentang

pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun

dirgantara berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan

laut dan udara.

Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas

perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau

perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain

yang dapat membahayakan keselamatan bangsa. Penangkapan ikan secara ilegal,

atau pencurian kekayaan laut termasuk pencemaran lingkungan juga merupakan

bentuk gangguan keamanan di laut.

Posting Komentar

0 Komentar