Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komponen Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang memengaruhi komponen pendapatan nasional adalah
konsumsi dan tabungan; investasi; serta permintaan dan penawaran agregat.
Faktor-faktor berikut ini perlu diketahui, agar pemerintah tidak salah dalam
mengambil dan menetapkan kebijakan ekonomi.
a. Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan nasional merupakan faktor penting yang menentukan tingkat
konsumsi dan tabungan suatu negara. Dari data pendapatan nasional di berbagai
negara termasuk di Indonesia, pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga
sekitar 60 - 70% dari pendapatan nasional. Besarnya jumlah pengeluaran untuk
konsumsi keluarga tergantung dari banyak faktor, antara lain:
1) besarnya pendapatan bersih keluarga,
2) jumlah anggota keluarga,
3) tingkat pendidikan,
4) lingkungan sosial ekonomi, dan
5) agama dan adat kebiasaan.
Sementara itu penghasilan yang diterima oleh suatu keluarga tidak selalu
habis dibelanjakan untuk membeli barang-barang kebutuhan hidup. Bagian
penghasilan yang tidak habis dibelanjakan untuk konsumsi disebut tabungan.
Tingkat tabungan nasional di Indonesia masih rendah dibandingkan negaranegar
lain.
b. Konsumsi dan Investasi
Penghasilan yang tidak dibelanjakan, namun ditabung dapat digunakan
untuk investasi. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian. Investasi yang dimaksud berupa investasi fisik dan
investasi keuangan. Investasi fisik, misalnya penambahan kapasitas produksi
dengan menambah jumlah mesin. Adapun investasi keuangan dapat dilakukan
dengan pembelian saham-saham perusahaan yang berfungsi menambah modal
bagi perusahaan.
Peningkatan investasi yang diikuti dengan peningkatan
kapasitas produksi serta jumlah produksi akan memperluas
kesempatan kerja. Sehingga jumlah produksi barang dan jasa
meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan
nasional. Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi,
antara lain:
1) tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh,
2) tingkat bunga,
3) ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan, dan
4) kemajuan teknologi
c. Permintaan dan Penawaran Agregat
Sesuai dengan persamaan pendapatan nasional: Y = C + I + G + (X – M),
menunjukkan bahwa meningkatkan permintaan agregat yang berupa
konsumsi dan pengeluaran pemerintah (C dan G) akan meningkatkan
pendapatan nasional (Y). Meningkatnya permintaan agregat, akan diikuti
oleh meningkatnya penawaran agregat, sehingga investasi (I) meningkat.
Peningkatan investasi tersebut karena penawaran yang tinggi sehingga
perusahaan atau produsen akan menambah kapasitas produksi, sehingga
pendapatan nasional akan meningkat.
5. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Penghitungan pendapatan nasional dapat digunakan untuk mengukur dan
mengetahui perkembangan perekonomian dari waktu ke waktu.Tujuan
penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai alat ukur tingkat kemakmuran
rakyat. Semakin tinggi nilai pendapatan nasional suatu negara maka semakin
tinggi pula kemakmuran negara. Adapun manfaat dari penghitungan
pendapatan nasional, antara lain:
a. Untuk Mengetahui Struktur Perekonomian Negara
Dengan penghitungan pendapatan nasional akan diketahui struktur
perekonomian suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi
dari sektor-sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Jika sektor
agraris yang lebih dominan dalam pendapatan nasional maka struktur ekonomi
negara tersebut agraris. Namun jika pendapatan nasional dominan berasal
dari sektor industri maka struktur ekonomi negara tersebut adalah industri,
dan sebagainya.
b. Untuk Mengetahui Tingkat Pertumbuhan Perekonomian
Setiap tahun dilakukan penghitungan pendapatan nasional dengan tujuan
untuk membandingkan perekonomian dari tahun ke tahun sehingga dapat
diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi
diukur dari pertambahan yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang
diproduksi, sehingga barang dan jasa tersebut harus dihitung berdasarkan
harga tetap. Artinya harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang
seterusnya digunakan untuk menghitung barang dan jasa yang dihasilkan
pada tahun-tahun yang lain. Dengan demikian akan dihasilkan pendapatan
nasional riil (sebenarnya).
c. Untuk Membandingkan Perekonomian Antardaerah Maupun Antarnegara
Apabila dasar penghitungan pendapatan adalah masyarakat seluruh
daerah/provinsi maka disebut pendapatan regional. Dengan mengetahui
besarnya pendapatan regional maka dapat diketahui struktur perekonomian
dan tingkat kemakmuran suatu daerah. Dengan demikian perekonomian suatu
daerah dapat dibandingkan dengan perekonomian daerah lain. Selain untuk
mengukur perekonomian antardaerah, penghitungan pendapatan nasional dapat
digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara
lain. Sehingga dapat diketahui apakah negara tersebut termasuk negara maju
atau negara berkembang atau bahkan negara yang masih terbelakang.
d. Untuk Membantu Merumuskan Kebijakan Pemerintah
Hasil penghitungan pendapatan nasional dapat digunakan oleh pemerintah
untuk menilai efektifitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Selain itu
dengan mengetahui perkembangan pendapatan nasional pemerintah dapat
mengidentifikasikan masalah-masalah ekonomi yang baru muncul dan
merencanakan program-program baru untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
0 Komentar